Tak terasa ya, sudah setahun berlalu. Thats mean, udah setahun gue ngejalani profesi sebagai developer gadungan (canda canda). Gue gak tau apakah satu tahun ini adalah waktu yang cukup memantaskan diri gue menyandang predikat "Junior Developer". Atau, bisa jadi gue hanya mengalami perkembangan sepersekian-nya dari temen-temen gue. Menjadi seseorang yang expert, tidak hanya butuh waktu. Melainkan didalamnya terlibat sebuah pengorbanan, perjuangan, jatuh bangun, suka duka yang dijalani. Tidak menutup kemungkinan bahwa, mereka yang diluar sana, "mungkin" saat ini memiliki pandangan yang berbeda ke gue. Dan itu gak bisa dibantah. Anggapan orang-orang yang mengatakan "lu udah jago, udah bisa segala macam", yasudahlah ya. Gue cuma bisa ketawa.
Gue masih ingat, pertama kali terjun ke ruang lingkup dunia kerja yang sebenarnya. Yang dikatakan mahasiswa ketika lulus "Welcome to the Jungle" kemungkinan yang seperti itu kali ya, "Selamat datang di dunia kerja". Rasa takut, cemas, khawatir tidak bisa menjalankan tugas dan kerjaan dengan baik. Takut tidak bisa beradaptasi dan takut jika hasil kerja kita, tidak memuaskan. Dan membuat mereka kecewa, kesal. Atau mungkin menyesal telah merekrut kita? Ya, itu contoh ekstrim aja. Tapi Alhamdulillah, gue bisa survive sampai detik ini. Tiga bulan, empat bulan dan bulan-bulan berikutnya, ketakutan itu perlahan hilang dan perlahan timbullah rasa jenuh serta bosan di diri gue. Bosan karena "gue di assign ke project itu mulu". There's no challange anymore, gue butuh berkembang. Otak gue butuh asupan, jari gue butuh gerak. Seketika rasa iripun muncul, iri kenapa? Gue iri, kenapa temen-temen gue bisa ini, bisa itu, tau project itu, kenapa gue gak? Gue ngerasa tertinggal. Dan kenapa cuma gue doang yang gak di assign ke project lain? Kenapa di assign ke temen gue yang lain? Apa karena gue masih kurang pengalaman? Pikiran-pikiran itu yang selama ini cukup menganggu kinerja otak gue.
Pada akhirnya, hanya keluhan yang datang dalam diri gue. Bayangin aja, mereka ngomong apa, gue gak ngerti. Mereka bahas project A, gue gak paham. Yaudah gue dieeemmmm, gak tau mau ngomong apa. Aneh ya. Mungkin bagi kalian ini aneh, "lha kan enak, kerja trus digaji, tapi kerjaan santai". Iya, memang betul. Tapi buat apa kita cape pergi pagi pulang malam, kalau gak ada sesuatu hal baru yang dibawa pulang? Satu tahun atau dua tahun kerja, tapi otak kita stuck disitu doang, tidak ada perkembangan? Gimana mau maju? Hidup tak melulu soal uang. Ketika seseorang mencapai level sebagai Project Manager atau Team Lead, setelah 6 tahun berjuang. Kenapa gak kita percepat aja waktu 6 tahun itu? Tidak ada aturan baku. Kalau kita mampu, kenapa tidak?
Bulan ini, disaat keluhan itu gue rasain berbulan-bulan yang lalu, salah satu Team Lead ngasih gue "challange" baru, yang selama ini gue nanti-nantikan. Yang gue tunggu-tunggu. Yang selama ini gue cuma bertanya-tanya "flownya gimana?". Beliau ngasih gue pencerahan selama kurang lebih dua jam. Semua jelas, terpapar begitu jelas. Dimana secara tidak langsung, ilmu yang beliau kasih ke gue, turut menggambarkan "workflow" sebuah sistem melakukan pembayaran di perusahaan-perusahaan lainnya. Seperti di OVO, DANA. Its so amazing. Membayangkannya saja gue sudah cukup terkesima, apalagi gue disuruh terjun langsung mengerjakan "sistem" itu.
Darisitu gue belajar, bahwa sesuatu yang terjadi di diri kita, secuil ilmu apapun yang kita dapatkan, selagi itu masih positif, tidak ada yang sia-sia. Gue udah buktiin. Ilmu itu mahal, pengetahuan itu mahal, jadi bersyukurlah jika masih ada orang yang dengan suka rela membagi itu gratis kepadamu. Terus berkembang dan terus belajar. Gue bersyukur bisa dipertemukan dengan rekan tim yang solid, tidak pelit, mau berbagi. Serta lingkungan kerja yang membuat gue dari yang tidak tau apa-apa, menjadi yakin kedepannya gue mau ngapain dengan ilmu yang telah mereka berikan.
Keep spirit :)