Kok Gak Kekinian?

12.11

Halooo selamat datang di blognya Azka Hanifah. Jreng jreeeeenng.. 
Ini adalah tulisan pertama gue di blog. Sebenernya gue udah lamaa banget punya blog kalau gak salah sejak SMP kelas 2. Fyi sekarang gue mahasiswa semester 7. Hihi udah berapa tahun gue anggurin nih blog. Ini blog gue yang entah keberapa gue bikin. Kenapa? Karena tiap gue bikin blog, gue slalu lupa email plus passwordnya daan gue punya blog sejak jaman dahulu kala bukan buat nulis. Terus buat apa? Buat gue ganti2 templatenya. Hahaahha.. Absurd banget kerjaan gue. 
Oke balik ke tulisan. Maksudnya isi dari tulisan gue yang sebenernya. Jadi enam hari lagi gue bakalan jadi "mahasiswa tingkat akhir" yang akan memasuki dunia "perskripsian" dan sampai detik ini gue belum dapat JUDUL. Makanya gue nulis. 

Ditulisan ini gue mau cerita dikit mengenai fenomena "kekinian" yang sedang melanda generasi millennial. Satu tahun yang lalu gue ikut bubar alumni SMA angkatan 2014. Itu pertama kalinya gue ketemu lagi dengan alumni SMA gue sejak kabar kelulusan mengaum. Yup. Sejak saat itu gue gak pernah lagi ketemu sama mereka. Bukan karena apa, karna gue terlalu sibuk dengan urusan gue *sok banget sih*. Rata-rata teman2 gue sewaktu SMA pada lupa sama gue. Ngeliat gue yang sekarang agak "berisi" dibanding waktu dulu gue masih kurus. Walaupun sekarang gue masih tetep ngerasa kurus :'(. Dan mereka pada nanyain "eh lu kuliah dimana? Jurusan apa?". Lha gue bingung mau jawab apa. Berarti jurus gue menghilang selama ini berhasil. Gue jawab aja "gue gak kemana2. Gue di padang". Pas gue tanya kenapa, mereka bilang "soalnya elu gak kekinian sih kyak si ono (nunjuk selebriti di sekolah)". Jadi gue mikir, apakah gue harus jadi generasi kekinian biar gue dikenal? Apa tidak ada cara lain? 

Sumber : pinterest

Jujur dengan fenomena seperti ini gue agak merasa miris sekaligus kasihan. Why? Karna remaja seusia kita yang seharusnya masih mikirin pendidikan, bahagiain orang tua perlahan2 tergeser dengan keinginan untuk menjadi generasi "kekinian" dengan cara yang tidak wajar. Gue mengaitkan istilah kekinian dengan "social climber". Semata-mata hanya untuk mendapatkan pengakuan sosial. Oke gak masalah kalian jadi generasi kekinian dengan segudang prestasi. Tapi gimana kalau dengan cara menghabiskan uang untuk membeli segala sesuatu agar terlihat wah dan "hits", nongkrong di kafe mahal, jajan yang berkelas sampai kantong bolong? Tak jarang mereka yang ingin mengejar "predikat" tersebut rela ngelakuin apa aja. Yang parahnya lagi, mereka meninggalkan karakter asli dan "gengsi" dengan realita. Gue punya teman yang seperti itu sampai jadi gunjingan sekos karena kelakuannya. Dan dia sama sekali gak peduli asalkan tujuannya tercapai. Dan yang jadi korban siapa? Temannya. Apalagi kalau yang jadi korban itu orang tua nya sendiri. Disekolahin biar bener, dikuliahin biar bener eh malah menyimpang.

Tidak ada yang bisa disalahkan mengenai kejadian ini. Gue juga bingung siapa yang mencetuskan istilah kekinian sampai2 mereka berbondong-bondong mengkuti alur untuk menjadi seorang yang hits? Buat yang udah baca tulisan gue, makaasih banget. Buat kalian yang punya adik, teman, sodara, pokoknya orang terdekat kalian yukk saling mengingatkan agar fenomena ini tidak menjerumuskan kita dan mereka ke hal yang negatif. Kekinian yang berfaedah itu "kekinian dengan prestasi yang memberikan manfaat yang besar bagi orang lain".

You Might Also Like

0 komentar