Lelah Menyelimuti

19.00

Hari ini aku membawa setumpuk pekerjaan yang akan menjadi bunga tidur ku malam ini. Deadline yang menghampiri beberapa jam berikutnya sudah cukup membuat fikiran ini lelah.
Aku beruntung di sela kepenatanku, setetes air turun membahasi bumi pertiwi dan membasahi jalanan yang senantiasa menjadi saksi biksu perjuanganku demi mengais rezeki. 
Hujan kali ini sedikit memberikan ketenangan untukku ketika diriku muak dengan permasalahan yang ada.

Alunan musik itu kini menemani sisa-sisa perjalananku di malam hari. Kaca yang biasanya dihinggapi seonggok debu, kini betap indahnya diukir oleh tetesan air. Aku sengaja duduk di tepi kaca, merenungi, meratapi di sudut diamku. Tuhan begitu indah nikmatmu. Begitu indah pemandangan di hadapanku, sebuah pemandangan yang sama sekali tak ingin kau lihat di saat teriknya matahari.
Tetesan air hujan juga turut membiaskan pesonanya pada lampu-lampu mobil. Alangkah cantiknya. Ku terbuai dengan suasana ini. Aspal yang dipenuhi mesin-mesin beroda. 
Ku terlelap.. 
Dalam..

You Might Also Like

0 komentar