[Interview] Dicecar Teori Java di AXA Mandiri
15.31
Ini bakal jadi cerita yang 'lumayan' panjang sekaligus rekor bersejarah selama hidup ini dan jujur, "ini sudah diluar ekspetasi" hidup gue njirrr. Dan lagi, kejadian ini terjadi di awal tahun 2020. Gue gak tau harus bilang ini sebagai anugrah atau rezeki tapi gue bersyukur banget. Tahun baru gue disambut dengan pengalaman tak terduga ini. Jadi setelah tulisan ini gue post, bakal ada dua buah tulisan lagi dengan kisah yang serupa.
Oke lanjut..
Jadi akhir tahun kemarin, berbekal gue udah punya satu tahun pengalaman sebagai backend developer, iseng-isenglah gue apply ke dua perusahaan IT Consultant di Jakarta via Jobstreet. Gue update profile dan CV, profile gue dibantu dengan repository yang udah gue bikin lima bulan lalu. Walaupun belum bisa di running tuh codingan gue, setidaknya ada bukti lah kalau gue pernah di Java. Tiga hari setelah itu, kedua perusahaan itu nelfon gue. Inti dari pembicaraan kami adalah, mereka nanya sekarang gue masih karyawan *** ini gak, client kita disini nih, berminat gak (mereka nyebut client mereka dan apakah kita tertarik), trus mau salary berapa (mereka nanya ekspetasi kita di angka berapa), range salary gue saat ini berapa, trus benefit yang didapat apa aja, kontrak atau permanen, ada penalty atau tidak, dapat jatah cuti berapa kali, gitu.
Dan cerita gue kali ini, sebenernya gak ada hubungannya dengan dua perusahaan tadi. Lha trus gue ngapain ngebacot satu paragraf? Jadi gengs, client yang berhubungan dengan perusahaan yang gue apply tadi, bakal gue bahas di post berikutnya. Selain dua PT itu, ada lagi satu PT outsourcing yang nelfon gue, mereka liat profile gue di Jobstreet dan gue baru tau, kalau mereka juga bisa ngehire kita berdasarkan profile Jobstreet, Gue kira cuma LinkedIn doang yang bisa gitu wkwk. Karena ekspetasi salary gue cocok dengan mereka, walaupun belum deal sih, jadi yaudah gue cobalah.
Client mereka adalah AXA Mandiri. Asuransi gitu, jadi dulunya AXA dan Bank Mandiri itu gak satu. Sedangkan AXA dulunya memang perusahaan asuransi tapi namanya dulu juga bukan AXA. Lebih lengkapnya search aja yak. Gue dijadwalkan interview hari Senin (6 Januari 2020), lokasinya sendiri di Kuningan, Jakarta Selatan. Testnya jam 2 siang dan yang mau interview gue waktu itu cowo, inisial namanya WB. Pikir gue bapak-bapak, kan. Ternyata salah..
Source : google
Sampailah gue disana jam 1 siang, jujur aja ya gue orangnya paling gak suka janjian yang ngaret. Karena gak suka itulah, jadi gue mengusahakan diri gue untuk datang minimal satu jam sebelum jadwal interview dimulai. Gapapa deh gue lama nunggu, daripada interviewer yang bete karena nungguin kita. Gue di interview di lantai 8. Dua hari sebelum interview, gue udah melakukan persiapan yang gue bisa. Gue baca beberapa artikel tentang AXA Mandiri, latihan di hackerrank sambil ngereview soal-soal yang sebelumnya udah pernah gue jawab, sampai gue review satu per satu aplikasi-aplikasi yang berhubungan dengan AXA yang ada di Playstore. Tujuannya apa, biar gue tau produk mereka apa aja, sekaligus gue juga punya saran dan ada hal yang mau gue tanyakan terkait apps yang mereka bikin.
Set set, udah jam 2 lewat nih. Tapi belum sampe jam setengah tiga, kira-kira jam 2 lewat beberapa menit, datanglah orang yang ngeinterview gue ke ruangan. Posisi saat itu gue udah di ruangan, disuruh sama mba aaresepsionis buat nunggu di ruangan interview. Seperti yang gue bilang tadi, yang interview gue bukan bapak-bapak, tapi mas-mas yang masih muda. Mungkin sekitar 27-28 tahun gitu. Dan inilah saat yang paling mendebarkan...
Jeng jeng jeng
Tanpa basa-basi beliau langsung ngomong "perkenalkan diri kamu secara singkat, sebutkan project yang dikerjakan apa, pake bahasa apa beserta environtmentnya, apa aja deh yang berhubungan, anything". Kurang lebih seperti itu. Dan gue langsung jawab dengan memperkenalkan nama lengkap gue dan panggilan gue siapa, trus project yang gue kerjakan apa aja. Disaat gue lagi berusaha untuk menerangkan, beliau langsung memotong pembicaraan gue, gambarannya seperti ini "oke stop dulu, project yang pertama itu tentang apa" dan gue jawab dong ya dan beliau balas "oh maksudnya underwriting engine?", ya itu betul pak! Exactly. Jadi kenapa gue gak bilang underwriting, karena gue mikir kalau istilah itu cuma istilah yang hanya dipakai di lingkungan tempat gue kerja sebelumya, gue gak tau kalau istilahnya memang begitu (kayak penghitungan umur, tinggi dan berat badan). Setelah itu dia bilang "nah itu kan jelas, disini nyebutnya gak jelas sih (maksudnya di CV gue)". Deg! Gue kaget sumpah. Tapi gue berusaha untuk tetap tenang.
Dan gue disuruh lanjut ngomongin penjelasan yang sempat di-stop tadi. And you know gaes? Setelah itu gue dicecar pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan teori Java! Dari sekian pertanyaan yang ia lontarkan, jujur aja ada yang gue jawab ngasal, karena gue emang kurang paham secara teori padahal yang ia tanyakan udah gue praktekan selama setahun ini, gue yang goblok. Gue akui, udahlah goblok, gak baca pulak. Hahaha, trus ada yang gue jawab apa adanya dengan bahasa gue yang abstrak. Gue inget, waktu itu ditanyain gini :
Mr. WB : Kamu di project make Java berapa?
Gue : Ada Java 7 dan 8, tergantung projectnya apa
Mr. WB : Kamu tau bedanya apa?
Gue : Saya gak begitu memperhatikan, tapi selama saya make Java 7 atau 8, saya gak terlalu merasakan apa perbedaannya. Mungkin ada fitur di Java 8 yang gak saya pake atau secara gak sadar udah dipake
Mr. WB : Fitur apa?
Gue : ..........
Dan gue jawab "Spring WEBFLUX!"
Hahahaa anjirrr ketauan begonya gue, gue keinget webflux gara-gara courses yang di Udemy. Sontak saja beliau ketawa, entah itu ketawa mencomooh kebodohan gue wkwk dan dia nanya
Mr. WB : Kamu tau spring gak sih? Itu framework
Gue : Iya spring itu framework
Mr. WB : Lha trus???
Gue langsung diam dan gatau mau jawab apa. Ada pertanyaannya yang gue jawab "maaf saya tidak tau" trus ada lagi, gue lupa dia nanyain apa, intinya gini
Gue : Kalau yang saya baca-
Mr. WB : Saya gak butuh yang kamu baca, jelaskan dengan bahasa kamu. Gak usah text book
Text book apaan, lha gue juga gak tau hahaha. Aduh mungkin beliau mikir "anjir gue udah buang-buang waktu buat wawancarai orang gak jelas gini" atau "ini anak ngomong apa yaAllah" atau "ini orang beneran developer bukan sih". Yah kalau itu memang benar, I know you feel mas. Gue akui, gue salah dan gue terima kalau gue gak lolos. Bakal lebih aneh lagi kalau gue tetap diloloskan. Jadi inilah poin yang dia tanya selama interview :
- Design Pattern di Java (SOLID)
- Konsep basic OOP
- Hibernate dan JPA
- Framework itu apa dan environtmentnya
- Penjelasan Spring MVC
- Ioc (Inversion of Control) dan Depedency Injection
- Beda Java 7 dan Java 8
- JUnit, Unit Testing dan Mockito
- Lambda Expression
- Konsep One to Many dan Many to Many di database
Kalau gue pikir-pikir lagi, apa yang beliau tanya itu semua berkaitan dengan apa yang ada di CV gue. Cuma guenya aja yang terlalu fokus dengan hal-hal lain, sampai-sampai hal penting seperti itu gak terpikirkan oleh gue. Last beliau ngasih soal coding, jadi gue dikasih case sederhana yaitu "reverse" kalimat. Easy sih sebenarnya (sombong dulu), tapi masalahnya soalnya gini :
Input : Saya makan bakso
Output : ayaS nakam oskab
Jadi di-reverse per kata, bukan perkalimat. Yang sering gue liat selama ini :
Output : oskab nakam ayaS
Nah bingung lah gue, secara mental gue udah mulai jatuh setelah ke-absurd-an jawaban gue selama interview. Tapi yasudahlah gue terima apapun hasilnya. Oya test codenya paper based jadi gak perlu laptop. Pelajaran yang bisa gue petik dari kejadian ini adalah "harus lebih bisa mempertanggung jawabkan isi CV" apalagi skill yang lu cantumin di CV. Jangan kayak gue yak, oke sekian dulu ya. Gue bakal update tulisan ini setelah terima hasil keputusannya. See ya-
0 komentar